Bintang, aku ingin katakan aku sayang dia.
Namun, seakan lidahku tak bernyawa
Sungguh ku cinta dia,
Dia yang memberiku suatu pengharapan kembali.
Biarkanlah aku mengetuk hatinya dengan cinta
Cinta yang tak pernah kuukir dengan kata
Cinta yang tak mampu kupahat dengan nada
Sebab cintaku terlembut dalam kacamata kasih
Dan tertinggi dalam dentingan piano.
Bermimpilah bersamaku untuk menemukan hadirnya.
Bantulah aku, detik . . .
Tuk’ membawanya kembali sekali lagi.
Janjiku tak’kan mengingkari aku cinta dia.
Aku memang bukan seorang putri raja
Hingga tak dapat beri yang kamu mau
Tapi aku akan beri apa yang aku mampu
Kar’na aku seorang wanita yang luar biasa.
Luar biasa hingga dapat mengatakan cukup untuk satu pria.
Walau hadirnya masih membuat dan memasungku dalam penjara khayal saja.
Palem room, July 22th, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar