Bila 5 huruf itu kupahami terlebih dulu dibanding bis waktu,
aku akan bisa mengenalmu lebih cepat.
Engkau pertama menyuapiku dengan nyawamu
Kamu pertama menyentuhku lewat peluhmu
Dirimu pertama menuntun mataku meniti dunia
Karena kamu yang pertama kali untuk segalanya.
Membuatku jatuh cinta dari beribu pria
Yang melintasi mataku sampai kini.
Naluri berkata kau cinta pertama dan sejatiku
Aku masih ingat mata cemasmu waktu pertama kali aku terjatuh
Terdiam, menangis dirimu saat kekecewaanmu akanku
Terima kasihku masih tersimpan dalam bongkahan-bongkahan malu.
Aku ingin sekali mengatakan aku sayang kamu
Namun semuanya hilang tak berjejak saat kita bertemu, entah kapan itu terungkap.
Maaf jika caraku terlalu beda untuk mengatakan rasa sayangku
Maaf bila balasanku terlalu menyakitkanmu untuk katakan kasihku
Maaf, andai diamku terlalu angkuh untukmu saat kau harapkan ceritaku
S’kali lagi aku minta maaf dan berjuta rasaku untuk berterimakasih
S’bab caraku menyayangimu berbeda, mama . . .
Palem room, July 24th, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar