Dari sudut hatiku yang merenung, kau sungguh jauh, sungguh.
Namun, tiba-tiba detik menawarkanku akan sebuah pertemuan.
Pertemuan kita nanti dengan penuh siksa rindau.
Aku menyetujuinya dan demi itu aku tersiksa.
Beribu belati rindu menghujani putihnya kasihku.
Aku ingin menyerah seperti daun kering yang jatuh di lautan
Dan terbawa ombak, sesuka mereka.
Tapi seketika aku terbangun dari tidur panjangku
Melarikan anganku yang kan menyerah.
Semakin jauh aku berlari sampai kerlingan mata tak dapat melihatku.
Akankah berakhir semua asaku
Terendap aku dalam hening lama lalu kusadari aku merasa baik
Dan lebih baik jika aku terus menunggu
Menanti sahabat-sahabatku dan aku bergandeng menuju gumpalan awan putih lucu
Walau semua itu harus aku tukar dengan siksaan rindu
Aku mampu untuk kita.
Palem room, July 3rd, 2006. 10:23 a.m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar