Jumat, 08 Juli 2011

MATEMATIKA KEHIDUPAN

Jalanan dan jembatan menjumlahkan tetes keringat lalu membaginya dengan harapan tiap nafas yang telah terdiferensialkan dari kehidupan keluarganya.

Setiap airmata lelah bagai sebuah integral dari karma hidup yang sama dengan

sin 1800 terhadap bayangan semu optik negara.

Alat musik sederhana mengaljabarkan keajaiban sebuah rumus kehidupan yang naik ke bus

diakhiri dengan penjumlahan,pengurangan,pengalian,pembagian dari Rp500+Rp200+…-uang rokok-makan hari ini-…= 0

Alat pengais dan kaki pun mulai menyapu luasan segitiga kehidupan antara menangis, harapan dan pasrah

diakhiri dengan penjumlahan,pengurangan,pengalian,pembagian dari Rp500+Rp200+…-uang rokok-makan hari ini-…= 0

Tangan dan raut memelas membuktikan adanya deret geometri ketidakberdayaan demi mensubtisusikan susu bayi dengan air beras

diakhiri dengan penjumlahan, pengurangan, pengalian, pembagian dari Rp500+Rp200+…-uang rokok-makan hari ini-…= 0

Bagai belahan bumi dibagi dua, luasan bumi lain terhidupi dengan limit tak terhingga akan kemewahan.

Berbagai teori ketidakpastian mengenai pengukuran akan sangat berguna untuk mengukur keseimbangan kehidupan.

Seakan-akan sudah terwakili oleh koordinat cartesius dimana atas dan kanan bernilai positif dan selalu bertambah

Dan di bawah dan kiri kehidupan hanya bernilai negatif.

Orang-orang sudah tidak mengerti antara berlari dan sembunyi atau limited edition dengan barang bekas itu telah membuat luasan dunia mereka sangat significant.

Eliminasi sosial…

Namun setiap matahari terbit kuharap ada tertulis n = 1 x senyuman

Untuk

kehidupan = n + cinta.

By: wei(30’11’88), August 13th,2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar