Jumat, 08 Juli 2011

LIMA HURUF DALAM SEBUAH KESEDERHANAAN

Bila 5 huruf itu kupahami terlebih dulu dibanding bis waktu,

aku akan bisa mengenalmu lebih cepat.

Engkau pertama menyuapiku dengan nyawamu

Kamu pertama menyentuhku lewat peluhmu

Dirimu pertama menuntun mataku meniti dunia

Karena kamu yang pertama kali untuk segalanya.

Membuatku jatuh cinta dari beribu pria

Yang melintasi mataku sampai kini.

Naluri berkata kau cinta pertama dan sejatiku

Aku masih ingat mata cemasmu waktu pertama kali aku terjatuh

Terdiam, menangis dirimu saat kekecewaanmu akanku

Terima kasihku masih tersimpan dalam bongkahan-bongkahan malu.

Aku ingin sekali mengatakan aku sayang kamu

Namun semuanya hilang tak berjejak saat kita bertemu, entah kapan itu terungkap.

Maaf jika caraku terlalu beda untuk mengatakan rasa sayangku

Maaf bila balasanku terlalu menyakitkanmu untuk katakan kasihku

Maaf, andai diamku terlalu angkuh untukmu saat kau harapkan ceritaku

S’kali lagi aku minta maaf dan berjuta rasaku untuk berterimakasih

S’bab caraku menyayangimu berbeda, mama . . .



Palem room, July 24th, 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar