Jumat, 08 Juli 2011

FACING

Lucu ya hidup ini

Begitu banyak persahabatan yang terjalin, katanya. Dan aku hanya bisa mengangguk hampa. Aku merasakan indahnya persahabatan di mana ada tangisan dan tertawa, namun tetap ada saat di mana janji dijadikan ruang waktu yang bungkam di antara kata maaf akan kesibukan hari ini, hari kemarin dan hari esok.

Begitu banyak kasih yang tak bersyarat, aku mereka. Alis mata kananku naik pelan. Apa benar tak bersyarat, karena di saat kamu menentukan tipe atau tidak menyukai salah satu saja dari sikap orang lain bukankah itu adalah bentuk satu syarat kecil, mungkin terlalu kecil ya untuk tidak kamu hitung.

Cinta itu milik semua orang, teriak manusia-manusia itu. Tersungging senyum ketidakpercayaanku pada mereka. Kalau begitu mengapa masih ada orang-orang yang mengutuk orang lain akan cintanya,seakan-akan cintanya begitu menjijikan dan salah. Jika milik semua orang mengapa aku masih takut untuk berkata aku mencintainya di depan kalian. Katakan sekali lagi kalau cinta itu miliki semua orang tanpa berpikir lebih dalam akan realita yang ada dan kamu akan dapati kamu menjual kebohongan yang besar.

Warna pink, boneka, serta bunga identik dengan kelembutan dan perempuan. Ku hela nafas panjang. Apa para lelaki itu tidak boleh menjadi bunga merah jambu di hati yang lain. Jika hanya itu pengartian suatu warna dan benda-benda, sungguh menggelikan dan dangkal sekali kehadiran semuanya ini.

Airmata tanda kelemahan. Berarti aku orang yang lemah dan tak berdaya menurut hukum kewajaran yang dianut oleh banyak orang. Hahahaha…aku akan tertawa, karena mungkin aku lebih kuat dari mereka. Airmata sama kuat dari otot-ototmu itu. Airmata bisa membingkai kenangan. Otot-ototmu bisa melindungi bayanganmu. Airmatamu kamu butuhkan di waktu kamu membuka pintu bendungan itu.

Semua peraturan harus ditaati, perintah katanya. Lalu siapa yang mau menjamin peraturan itu lebih penting daripada menjadi diri sendiri. Angkat tanganmu dan berteriaklah jika kamu begitu yakin semua peraturan itu baik dan bijak adanya. Angguk dan tersenyumlah nakal bersamaku bila kamu pernah melanggar peraturan-peraturan itu untuk menemukan kebahagiaanmu sendiri sehingga kamu dapat bersyukur memiliki hidup ini.

Lucunya lagi di kehidupan ini…

Berapa banyak di antara kita yang masih ingat bagaimana senyumanmu waktu kecil? Berapa banyak hal yang kamu coba tanpa mempedulikan adanya peraturan dan tangan serta wajah yang berkata keras padamu “tidak”? Berapa banyak orang yang kamu dengan mudah bicara dan jadikan teman bermain dan bertengkar walaupun itu pertama kalinya kamu bertemu dengannya? Betapa lugu dan nyamannya kamu tidur dengan bantal-bantal kecil? Ke mana semuanya itu hilang kini?

Apakah kamu termasuk orang yang merasa paling kasihan karena tidak dapat hak untuk memilih keinginanmu sendri dalam hidupmu? Jika iya, memangnya siapa yang bilang dan mengharuskanmu seperti itu? Dunia? Bukan dunia tapi orang yang kamu lihat di cerminmu.

Kamu kira aku tidak sepertimu yang masih termasuk dalam lucunya hidup ini. Kamu salah, aku masih termasuk di dalamnya. Bedanya, aku mengambil langkah untuk menulis hal kecil yang lucu di benakku dan memuntahkan semuanya ke duniaku. Aku adalah seseorang yang menciptakan realita dan menjadi pengarang sekaligus penerbit di buku kehidupanku. Tidak bisa kujiplak karangan orang lain untuk tulisanku, tak ingin aku hanya menjadi pembaca buku-buku orang lain karena aku yakin aku bisa menjadi penulis untuk ceritaku sendiri. Kamu juga.



P.S : salam kenal untukmu, penulis baru dari penulis baru yang mengajakmu untuk menulis bersama di atas lembaran kita masing-masing.

on Monday, October 5, 2009 at 9:54pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar